PALU EKSPRES, PALU– Ketua DPW Hanura Sulteng Hadianto Rasyid mulai melakukan konsolidasi untuk rencana pencalonan dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Palu tahun 2020. Hadianto Rasyid atau yang lebih akrab disapa Hadi, disebut-sebut menjadi bakal calon (balon) tunggal usungan Partai Hanura.
Itu ditandai dengan penyelenggaraan kegiatan bertajuk ‘Jalan santai dan senam sehat bersama Hadianto Rasyid’ Minggu pagi 4 Agustus 2019.
Sedikitnya 8 ribuan warga Palu ikut dalam kegiatan itu. Mengenakan seragam yang sama. Kaos oblong putih bergambar wajah Hadianto Rasyid.
Jalan santai yang diakhiri senam bersama ini mengambil titik star di Taman GOR Palu. Lalu menempuh rute antara lain jalan M Hatta menuju Jalan Gatot Subroto. Lalu memotong ke jalan Cik Dik Tiro tembus ke jalan Sudirman untuk kembali ke jalan. M Hatta.
Jalan santai juga disemarakkan dengan pengundian kupon door prize dengan sejumlah hadiah menarik termasuk satu unit motor matic.
Hadi dalam sambutannya mengaku kegiatan ini adalah kegiatan silaturahmi masyarakat Palu. Dengan satu tujuan ingin bersama sama terlibat dalam membangun Kota Palu yang lebih baik dimasa mendatang.
Hadi mengklaim ribuan warga yang datang bukan semata ingin mengejar hadiah door prize jalan santai. Karena memang hadiah yang disiapkan tidaklah seberapa nilainya.
“Tapi saya melihat semangat warga Palu yang ingin Kita ini lebih baik dimasa datang,”kata Hadi dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu dibuka sesi tanya tanya jawab antara peserta jalan santai dan Hadi. Beberapa warga mengemukakan masalah yang masih terjadi di Kota Palu. Misalnya terkait masalah sampah yang belum tertangani maksimal serta pemenuhuan hak hak korban bencana yang berjalan pincang dan dianggap tidak berkeadilan.
Menjawab pertanyaan itu, Hadi mengaku penanganan sampah dimasa mendatang memang perlu lebih dioptimalkan lagi dengan support anggaran yang memadai.
Sejauh ini Hadi menilai support anggaran penanganan sampah belum memadai. Begitu juga jumlah penyediaan tempat pembuangan sementara (TPS) yang ia sebut tidak sebanding dengan luas Kota Palu.
“Wilayah Palu yang luas begini harusnya mendapat support anggaran penanganan sampah yang memadai,”ujarnya.