Pertamina Peduli Sulteng, Menumbuhkan Asa di Tanah Bencana

  • Whatsapp

PALU EKSPRES– TERIK matahari terasa menyengat. Ibu Sarti (41) tampak gontai sembari mendorong kendaraan roda dua di sepanjang Jalan Moh Yamin Palu. Di belakangnya dua bocah mengikutinya, sambil membantu mendorong kendaraan. Walau tampak kepayahan mereka tetap mendorong motornya menyusuri jalan protokol itu.

Ini adalah pemandangan pada hari kedua gempa, tsunami dan liquifaksi yang terjadi di Kota Palu, Sigi dan Donggala 28 September 2018 silam.

Ibu Sarti tidak sendiri. Ada ratusan warga berjejal di jalanan mulai dari Gubernuran Siranindi Palu menuju Markas Korem 132 Tadulako. Mereka berjalan kaki untuk mendapat pembagian beras, gula dan minyak goreng di markas tentara itu, setelah terlebih dahulu mengurus dokumen kependudukan di gubernuran Siranindi (rumah dinas gubernur).

Tidak banyak pilihan yang harus dilakukan warga penyintas kala itu, selain berjalan menyusuri aspal panas berjarak sekitar 3,1 kilometer tersebut. Kendaraan roda dua untuk membantu mobilitas warga tak banyak membantu. Nyaris semua kendaraan baik kendaraan roda dua maupun empat, tidak bisa berfungsi. Tidak ada BBM.

Stok bahan bakar minyak (BBM) di semua SPBU habis. Kios kios penjual BBM eceran ludes. Warga mulai frustasi. Makanan habis, BBM tidak ada. Listrik dari PLN tidak menyala. Pelayanan pemerintahan terasa lumpuh. Tak banyak pilihan yang harus dilakukan. Penjarahan mulai dilakukan warga. Tak hanya toko makanan. Stasiun pengisian bahan bakar pun tak luput dari incaran warga.

Mereka bahkan tak segan mengambil sendiri premium dari sumur SPBU dengan alat seadanya. Penjarahan di mobil tangki pun tak terelakkan. Pada hari ketiga gempa (30 September 2018), kendaraan milik Pertamina yang menyetor BBM di SPBU Pue Bongo – Palu Barat diserbu warga. Antrean kendaraan dan tumpukan jerigan tampak menggunung di semua SPBU sekalipun stok sedang kosong namun antrean kendaraan Antrean mengular hingga kilometer. Tumpukan jerigen menggunung bak timbunan karung kopra.

MENDIRIKAN KRISIS CENTER

Hari ketiga pascagempa, 1 Oktober 2019, informasi pasokan BBM dari Pertamina beredar di kalangan masyarakat. Tak ayal informasi ini pun cepat menyebar bahkan hingga wilayah tetangga Kabupaten Sigi dan sebagian desa di Kabupaten Donggala. Dua wilayah ini berbatasan langsung dengan Kota Palu.

Pos terkait