Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan testimoni bagi calon mitra binaan yang diwakili oleh Ibu Sunarsih. Ibu yang berjualan nasi kuning di Jalan Kancil III ini menuturkan kisah suksesnya mengkuliahkan anak tertuanya hingga tamat S2 di Makassar, Sulawesi Tengah, hasil dari berjualan nasi kuning.
Di akhir sesi seremoni penyerahan dana bantuan berkahir, juga dilaksanakan kegiatan pembekalan bagi 24 mitra binaan berupa pendidikan karakter yang disampaikan oleh Sekretaris Forum CSR Sulteng, H. Mansur Baadi, SE.
Mansur Baadi mengatakan, kunci utama untuk meraih kesuksesan adalah pada kejujuran.
“Jika anda berpegang teguh pada kejujuran, itu berarti anda mempersiapkan diri anda untuk sukses,” ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitian kata Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulteng ini, kesuksesan seseorang itu bukan didasari faktor kecerdasan. Betapa banyak orang yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata, namun dalam karirnya tidak terlihat begitu sukses. “Kecerdasan itu menempati urutan ke-30 sebagai faktor pendukung kesuksesan seseorang,” katanya.
Sekaitan dengan sifat jujur tersebut tambahnya, para mitra binaan PT. Telkom ini tentunya juga harus memegang teguh sifat jujur tersebut. Karena dengan sifat jujur itu, berarti para mitra binaan Telkom sudah mempersiapkan dirinya untuk sukses.
Sebelumnya, General Manager PT Telkom Witel Sulawesi Tengah, Ichwan Muhammadiyah pada penyerahan dana bantuan PT. Telkom di TW III menjelaskan kriteria calon mitra binaan Telkom adalah warga yang memiliki usaha, misalnya dalam bentuk UKM yang sudah berjalan.
“Jadi kita sangat ketat saat mengassesment calon mitra binaan, jangan sampai terjadi calon mitra binaan tidak memiliki usaha,” ujarnya.
Menurut Ichwan, mengapa pihak PT Telkom memberlakukan kriteria yang ketat untuk menjadi calon mitra binaan. Sebab, ketika dana bergulir tersebut mandek di salah satu mitra binaan, secara kolektif akan mempengaruhi penerima manfaat berikutnya. Terlebih lagi, jumlah dana yang dialokasikan pada tahun berikutnya untuk para mitra, akan berkurang. Karena persentasi pengembalian dana bergulir tersebut menjadi indikator kinerja terhadap layak tidaknya jumlah dana bergulir ditambah di suatu daerah. (fit/palu ekspres)