Oleh Jeri Wongiyanto (Pengamat Film)
AKTOR Vin Diesel yang sudah sangat ngetop lewat “Fast and Furious” hingga sekuel ke 9, kali ini tampil beda, bukan hanya sebagai jagoan tak terkalahkan, ia juga menjadi super hero. Film terbarunya berjudul “Bloodshot” diadaptasi dari best seller komik buatan Valiant Comics berjudul sama, digarap oleh sutradara Dave Wilson.
Film ini menceritakan ketika Marinir Ray Garrison (Vin Diesel) pulang dari medan perang, saat tiba di rumah bersama istrinya, keduanya diculik dan dibunuh oleh orang tak dikenalnya. Beruntung Ray bisa dihidupkan lagi oleh tim ilmuwan yang dikomandoi oleh Dr. Emil Harting (Guy Pearce).
Dengan metode nanoteknologi tubuh Ray ditingkatkan. Ia menjadi manusia super dan memiliki kemampuan dan kekuatan yang luar biasa. Salah satu kekuatan andalannya dapat menyembuhkan diri dengan sangat cepat. Ia pun menjadi mesin pembunuh biotek dengan nama Bloodshot.
Ternyata Ray tidak sendiri, ada juga prajurit lain yang punya kemampuan super, mereka adalah KT (Elza Gonzales) yang dapat bernafas dalam air, Jimmy Dalton (Sam Heughan) memiliki kaki bionic dan Tibbs (Alex Hernandez) mempunyai mata yang super muktahir.
Saat Ray tersadar dan ingatannya pulih, bahwa ada orang yang sudah membunuh ia dan istrinya. Tak pikir panjang Ray melarikan diri dari laboratorium Harting, untuk membalas dendam dan mencari pembunuhnya.
Namun keanehan muncul, ketika memorinya justru menjadi kacau, wajah pembunuhnya berubah-ubah. Apa sebenarnya yang terjadi pada diri Ray? Mampukah ia mencari tahu kebenaran tentang dirinya?
Sama seperti film-filmnya terdahulu, Vin Diesel tetap menjadi jagoan yang penuh aksi. Penonton masih tetap akan melihatnya dalam berbagai aksi yang seru dan menegangkan. Karakter Ray yang diperankan seakan tak beda jauh dengan sosok Dominic yang diperankannya di 9 sekuel “Fast and Furious”. Bedanya di film ini ia tampil sebagai manusia super.
Jalan ceritanya sebenarnya mudah diikuti, hanya saja dibuat sedikit ribet, latar belakang kisahnya kurang digarap maksimal, sehingga menyisakan sedikit pertanyaan. Karakter yang dimunculkan pun sebenarnya masih dapat lebih dikembangkan, terasa kurang greget, padahal jika digarap lebih dalam akan lebih seru.