PALU EKSPRES, PALU-Alumni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Palu, Sulteng, akan memproduksi 1000 masker untuk disumbangkan kepada masyarakat. Ini adalah bentuk partisipasi para alumni dalam mencegah penyebaran virus korona (Covid 19) di Kota Palu.
Para alumni menamai insiatif itu dengan hastag “Gerakan 1000 masker Lawan Covid-19”. Tempat produksinya di rumah salahsatu alumni, Kompleks Perumahan Dosen Blok A1 nomor 18 Keluragan Tondo Kecamatan Mantikulore Palu.
“Ini bentuk dukungan kami dari alumni kepada pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona di daerah kita,” ujar Ketua Panitia Reuni Akbar SMKN 5 Palu, Moh. Yamin, Selasa 31 Maret 2020.
Untuk memulai produksi masker, pihaknya kata Yamin menggunakan dana partisipasi alumni. Serta mendapat dukungan berupa alat dan bahan dari tim gerakan pramuka peduli pencegahan Covid-19. Sebuah gerakan peduku di bawah naungan Pramuka Kwartir Cabang Kota Palu, yang diketahui H. Nanang.
“Alhamdulillah, sejalan dengan proses ini, kami telah mendapat dukungan dari Kwarcab Kota Palu berupa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan masker,” terangnya.
Yamin berkata, waktu untuk produksi diperkirakan menelan waktu sepekan kemudian. Rencananya masker akan didistribusikan kepada tenaga medis di Rumah Sakit (RS) rujukan penderita Covid-19. Kepada para relawan pencegahan Covid-19, petugas bandara, dan masyarakat yang memiliki resiko terjangkit.
Menurutnya, alumni sedianya akan menggelar reuni akbar pada 1 Juli 2020 mendatang. Sejauh ini persiapan reuni sudah berjalan 50 persen. Namun tiba tiba, virus korona menyebar hingga ke Kota Palu. Paska penetapan status darurat nasional, rencana itu kemudian tertunda.
“Untuk menjaga soliditas alumni, panitia reuni berinisiatif untuk terus melaksanakan kegiatan. Hingga memutuskan untuk berkontribusi dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19,”ujarnya.
Tambah lagi, di Kota Palu semakin hari menunjukan peningkatan kasus Covid-19 yang diikuti terjadinya kelangkaan masker dipasaran.
Inilah kemudian yang mendasari panitia untuk memproduksi masker.
“Kami khawatir dan merasa terpanggil untuk mengambil peran,”jelasnya.