Dalam upaya ini, alumni SKMN 5 Palu menggunakan mesin jahit seadanya.
Dengan memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) para alumni yang sehari-hari memang berprofesi sebagai tukang jahit.
Produksi masker inipun tambah Yamin menjadi bagian kreatifitas alumni saat pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah demi memutus rantai penyebaran dengan memberlakukan Work From Home (WRH) atau mengimbau masyarakat di rumah saja.
“Dari pada di rumah tidak ada aktivitas yang berarti, maka itulah yang kami manfaatkan untuk mengajak rekan-rekan alumni yang ahli dibidang menjahit, dan Alhamdulillah, mereka siap secara sukarela mengisi waktu mereka dengan gerakan kemanusiaan ini,” jelasnya.
Dengan hastag gerakan 1000 masker untuk melawan covif 19 ini, Yamin berharap pihaknya bisa ikut berkontribusi bersama pemerintah dalam memutus penyebaran covid 19.
Dan jika memungkinkan, masker yang akan diproduksi nantinya bisa lebih dari 1000 lembar. Terlebih jika ada pihak yang ingin membantu dalam bentuk donasi mendukung kelanjutan program tersebut.
Seperti apa yang telah dilakukan oleh Kwarcab Kota Palu yang berjanji akan melajutkan dukungan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Meski sudah mencapai 1000 masker, tetapi masih saja kekurangan dan kemudian ada pihak yang mau mendukung kelanjutannya, kami akan terus lakukan demi untuk masyarakat,” pungkasnya. (mdi/palu ekspres)