PALU EKSPRES, PALU– Program Kampung Keluarga Berencana yang kini telah berganti nama menjadi Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) di Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) terus menunjukkan progres positif bagi masyarakat.
KKB merupakan salahsatu program untuk mendukung program prioritas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) yakni Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (Bangga kencana) yang dicanangkan sejak tahun 2016.
Kepala Perwakilan BkkbN Sulteng, Maria Ernawati mengatakan, di wilayah Sulteng, pencanangan KKB cukup memberi dampak positif bagi masyarakat. Utamanya masyarakat yang menjadi sasaran program ini.
“Kampung KB menjadi salah satu inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan program baru BkkbN yang disebut Bangga Kencana,”kata Erna, sapaan akrabnya.
Dia mencontohkan, salahsatu daerah yang berhasil menjalankan KKB ini berada di Kecamatan Masama Kabupaten Banggai. Masyarakat di tempat ini pernah mengalami kesulitan air bersih dengan pola hidup tidak sehat karena tidak memiliki fasilitas jamban.
Dengan pencanangan KKB di tempat itu, kini masyakarat sudah bisa menikmati air bersih dengan sistem pipanisasi.
Keberhasilan KKB di kampung itu juga karena ada respek dan respon yang baik dari pemerintah kabupaten.
“Atas dukungan semua pihak, masyarakat kemudian membuat satu aliran air atau pipanisasi kepemukiman warga. Kalau tidak salah ada sekitar 30 km lebih dan sekarang masyarakat sudah menikmatinya,” katanya.
Dia menambahkan, sejak pencanangan dari tahun 2016 hingga 2019, Sulteng kini telah memiliki 342 kampung KB yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
Dari 342 itu, sebanyak 339 diantaranya dicanangkan oleh BKKBN Sulteng. Sementara, tiga lainnya dicanangkan secara mandiri oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, menggunakan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu tahun 2019.
Menurutnya kampung KB adalah satu kampung yang ditetapkan BkkbN dengan beberapa persyaratan. Antara lain dengan kategoru daerah terpencil, daerah miskin, daerah yang capaian programnya kurang, dan daerah yang jauh dari akses apapun.
Daerah dengan kategori ini sengaja dipilih agar nantinya bisa menjadi maju sesuai dengan daerah-daerah sekitar.