Dikutip dari Kompas.com, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, varian baru virus corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris lebih menular. Zubairi mengatakan, penularan varian baru virus corona B117 ini bisa mencapai 71 persen lebih cepat. Namun, menurut dia, varian baru virus corona ini tidak lebih mematikan.
Untuk menyikapi hal tersebut, pemerintah pusat kembali mengeluarkan edaran bahkan proses pembelajaran tetap dilakukan via online. Mengingat di kota-kota besar khususnya Jakarta kasus Covid semakin bertambah.
Sedangkan pemerintah Kota Palu sendiri rencananya juga akan memulai pembelajaran tatap muka di awal tahun 2021. Namun hal ini kembali direvisi. Beberapa hari yang lalu, Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M. Si. kembali mengeluarkan Surat Edaran, di mana proses pembelajaran secara tatap muka di sekolah maupun
Di perguruan tinggi kembali ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
Lantas bagaimana nasib pendidikan di Kota Palu jika proses pembelajaran kembali dilakukan secara online/daring? Memang kebijakan belajar online menjadi solusi dalam situasi saat ini. Akan tetapi, hal inilah yang akan menjadi masalah terbesar dan patut ditindak lanjuti. Tidak semua siswa bahkan mahasiswa mengerti dengan materi yang disajikan guru maupun dosen. Terlebih lagi koneksi jaringan yang menentukan absen hadir tidaknya siswa dan mahasiswa mengingat daerah-daerah di Kota Palu masih banyak yang belum bisa terkoneksi dengan jaringan internet. Proses pembelajaran daring tentunya ini menimbulkan beberapa masalah.
- Ekonomi
Dengan dilakukannya proses pembelajaran online/daring mau tidak mau seorang pelajar harus menyiapkan beberapa fasilitas pendukung. Di antaranya, ponsel atau laptop, dan yang terpenting adalah paket data.
Namun tidak semua pelajar memiliki fasilitas tersebut sebab kondisi ekonomi yang kurang mendukung. Adapun yang memiliki ponsel, tidak memiliki paket data. Tentu ini menjadi salah satu alasan ekonomi, terlebih di situasi Covid-19. Banyak orangtua yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK), pendapatan orang tua berkurang, bahkan yang lebih ironisnya lagi bagi orangtua yang ekonominya sulit. Orangtua dari pelajar memiliki dua pilihan. Memilih membiayai paket data anak-anaknya agar bisa mengikuti pembelajaran online atau memilih memenuhi kebutuhan sehari-hari.