Tak berhenti di kegiatan membaca secara terjadwal maupun penggunaan gawai sebagai media baca digital, orang tua juga bisa mengakses perpustakaan digital sekaligus mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan guna mencari variasi buku untuk dibaca dan didiskusikan bersama. Tentu akan sangat menyenangkan apabila orang tua dan anak bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait ragam bacaan. Bahkan, aktivitas membaca yang dilakukan secara simultan dapat dijadikan sumber pengembangan intelektual dan relaksasi untuk mengatasi stres.
Motivator Menulis
Membaca dan menulis adalah dua aktivitas yang saling berkelindan dalam literasi. Karena itu, hendaknya anak dianjurkan untuk menulis setelah mereka selesai membaca. Pertama, menulis akan memberi ruang kepada anak untuk menarasikan pemahaman mereka mulai dari menceritakan alur bacaan hingga memaparkan kesimpulan. Dengan membiasakan anak menuliskan apa yang mereka ketahui tentang suatu hal maka akan melatih mereka untuk bertutur secara runut mengenai suatu topik. Kedua, menulis akan merangsang kreativitas anak. Mereka akan menggunakan imajinasi sekaligus mengeksplorasi perbendaharaan kata yang telah mereka kuasai. Kelihaian menorehkan diksi-diksi ke dalam rangkaian kisah tentu akan makin mengekalkan makna dan kandungan isi buku yang telah dibaca oleh anak. Ketiga, menulis akan membangun kemampuan berpikir kritis. Dalam proses menulis, anak akan banyak melontarkan pertanyaan terkait bacaan yang harus mereka tuliskan kembali. Pada tahap bertanya ini, anak secara perlahan mulai membangun kerangka berpikir mereka tentang sesuatu yang mereka narasikan. Ragam pertanyaan pun akan muncul mulai dari pertanyaan yang tergolong mudah hingga pertanyaan lanjutan yang sifatnya lebih rumit. Merespon hal ini, orang tua tak perlu khawatir, justru anak harus diberikan motivasi untuk terus menanyakan hal yang menurut mereka masih sukar untuk dipahami.
Inisiator Dialog
Membaca bukanlah aktivitas yang hanya berpusat pada pengenalan huruf, pengenalan kosakata dengan benda, atau tamatnya membaca halaman per halaman. Membaca memiliki makna yang jauh lebih kompleks dari poin-poin yang disebutkan sebelumnya. Orang tua juga harus menjadi inisiator yang menciptakan dialog dengan anak-anak khususnya pada periode sebelum, selama, dan setelah kegiatan membaca usai. Tak hanya bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak tentang konten bacaan, dialog juga memungkinkan orang tua untuk melatih kemampuan berpikir kritis pada anak, kemampuan berkomunikasinya dengan orang lain, serta membangun kepercayaan diri mereka untuk menyampaikan pendapat. Bobot pertanyaan dapat disesuaikan dan divariasikan bergantung pada konten bacaan. Akan tetapi, orang tua juga dapat menghubungkan konten kacaan dengan kehidupan sehari-hari guna memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi anak dalam mengenali sekaligus memahami konten bacaan secara lebih kontekstual.