Pengambil kebijakan di dunia pendidikan sepertinya lupa bahwa pendidikan itu memiliki tiga jalur yang seharusnya bisa lebih diefektifkan saat pandemi ini. Seharusnya pendidikan nonformal dan informal diaktifkan dan bersinergis dengan pendidikan formal dalam membantu anak belajar.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam mensinergiskan tiga jalur pendidikan tersebut dalam pembelajaran selama pandemi ini adalah, pertama. menyamakan pemahaman tentang pentingnya tiga jalur pendidikan. Artinya ketiga jalur pendidikan memiliki peran yang sama dalam mencapai tujuan pendidikan. Tidaklah mungkin untuk membawa semua aturan sekolah ke rumah. Karena tradisi belajar di sekolah dengan yang di rumah sungguh jauh berbeda. Anak dan keluarga memiliki tradisi belajar yang tidak mungkin dipaksakan untuk sama dengan sekolah formal. Seharusnya pelajaran diawali dari pemahaman seperti ini, sehingga merdeka belajar dalam setiap proses belajar bisa dilaksanakan dengan baik. Menyamakan aturan sekolah dengan di rumah hanyalah pekerjaan sia-sia. Karena komponen di rumah sungguh tidak mendukung untuk itu. Orang tua tidak memiliki pendidikan dan waktu yang sama dalam memberikan materi untuk bisa bersama anak-anaknya dalam belajar.
Kedua, ketika pembelajaran daring masih menjadi pilihan, maka seharusnya ada bekal atau pelatihan yang diberikan kepada orang tua dalam mendampingi anaknya. Upaya pendampingan pertama lebih diutamakan pada pendampingan psikologis. Karena orang tua mulai jenuh dan tidak sabar dalam menghadapi anak. Penyebab beberapa kasus kekerasan yang terjadi kepada anak salah satunya adalah masalah emosi orang tua yang tidak terkendali dalam mendampingi anaknya. Selanjutnya baru pelatihan dalam menggunakan teknologi pembelajaran. Karena tidak semua orang tua paham dalam menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran. Hal ini penting, ketika orang tua tidak melek dengan teknologi, maka mereka akan kesulitan dan tidak siap dalam mendampingi anaknya belajar.
Ketiga, meningkatkan komunikasi yang efektif dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran daring, media komunikasi yang lebih banyak digunakan saat ini adalah aplikasi WA (WhatsApps). Oleh sebab itu ketepatan guru untuk merespon pertanyaan siswa sangat menentukan komunikasi yang efektif dalam belajar. Seorang siswa mungkin saja tidak berani untuk bertanya saat belajar daring sedang berlangsung, padahal dia belum paham dengan materi yang disampaikan. Sehingga ketika selesai belajar mereka beranikan diri untuk bertanya kepada guru dengan berkirim pesan via WA. Dalam kondisi seperti ini guru haruslah menjadi lebih profesional dalam komunikasi. Tidak menjawab pertanyaan siswa adalah kesalahan yang fatal.