Ini Barang Bukti yang Diamankan dari Dua Kelompok MIT Poso yang Tewas

  • Whatsapp
BARANG BUKTI - Sejumlah barang bukti diamankan hasil kontak tembak kelompok MIT dan Satgas Madago Raya di Desa Astina Torue. Foto : ASWADIN/PE

PALUEKSPRES, PARIMO – Kapolda Sulawesi Tengah sekaligus Kepala Penanggungjawab Operasi Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, pihaknya berhasil melumpuhkan pimpinan kelompok terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Ahmad alias Ali Kalora.

“Operasi Madago Raya ini melibatkan beberapa satuan BKO  yang menjadi tanggungjawab kita di Sulawesi Tengah,” kata Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat konferensi pers gelar barang bukti di gedung Pesat Gatra Polres Parimo, Minggu (19/9/2021).

Bacaan Lainnya

Adapun Satuan yang ikut dalam operasi kata dia adalah, Brimob Polda Sulteng, Batalion 714, Korps Brimob Polri, dan Batalion 502. ” Operasi ini merupakan operasi bersama,” ujarnya.

Menurut Kapolda, pimpinan MIT Poso Ali Kalora meninggal dunia saat kontak tembak dengan Satgas Madago Raya di pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue,  Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (18/9/2021).

Selain Ali Kalora ungkap Rudy, anggota MIT Poso lainnya yang juga meninggal dunia pada saat kontak tembak di pegunungan Desa Astina Kecamatan Torue itu adalah, Jaka Ramadan alias Ikrima.

“Untuk itu kami sepakat dan sudah dibagi sektor. Kemudian operasi ini juga kita evaluasi bahwa, operasi apapun bentuknya, siapa pun yang berhasil itu adalah operasi kita bersama,” ucapnya.

Kemudian untuk kecepatan kegiatan, Waka Ops dan pihaknya sepakat untuk segera mengejar serta menempatkan satu tim Gegana Brimob Polri dan Densus 88 bersama-sama melakukan operasi di tempat itu, sehingga dua DPO tersebut berhasil dilumpuhkan.

“Karena operasi intelejen yang bagus dan kegiatan yang cukup baik untuk penindakan tentunya sesuai SOP yang berlaku bagi TNI Polri yang berada di operasi Madago Raya ini,” ujarnya.

Pada kegiatan gelar barang bukti itu, pihaknya pun telah mengamankan sejumlah barang bukti dari kedua DPO yang meninggal dunia tersebut, di antaranya sepucuk senjata laras panjang jenis M 16 bersama peluru, dua buah bom, pakaian, dan sejumlah perlengkapan yang digunakan dua DPO itu.

Selain itu, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Sulawesi Tengah, utamanya masyarakat Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Kabupaten Sigi 

Pos terkait