PALUEKSPRES, JAYAPURA – Rombongan terakhir kontingen Sulteng yang usai mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Ahad (17/10/2021), meninggalkan Bumi Cendrawasih.Rombongan ini membawa sekeping emas dari atlet Taekwondo Abdul Rahman Darwin, 5 medali perak diraih oleh Jefry Johanes Wuaten atlet Binaraga, Firilia Dinisa atlet Taekwondo serta atlet Taekwondo yang turun di nomor Poomsae Beregu masing-masing Abdul Rahman, Rafik Fitra dan Johansen Vicensen, atlet atletik Noveldi Petingko, dan Ardin Wiranata atlet biliar.
Sementara 6 medali perunggu dipersembahkan oleh skuad Takraw Putri, Nur Ismi Chikita, Widya Andrini, Filda Feronika dan Mauren, Rio Riski Darmawan/Ahmad Tarmizi Dayung Rowing, Karateka Yuningsih Christiana Masoara dan Nikita Syahran, serta Pembalap Carlos Demelos.
Sejuta asa dan harapan yang ditambatkan rakyat Sulteng, telah mereka tunaikan.
Kini saatnya duta-duta olahraga ini harus pulang kampung, setelah bertaruh harga diri dan nama besar Provinsi Sulteng di ajang bergengsi empat tahunan itu. Sebelumnya, sebagian kontingen termasuk atlet, pelatih dan oficial telah ĺebih dulu meninggalkan Tanah Papua.
Ketum KONI Sulteng Moh Nizar Rahmatu yang memimpin kepulangan rombongan terakhir, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat Papua atas sambutan dan pelayanan terhadap kontingen Sulteng selama mengikuti PON XX.
“Terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Gubernur Sulteng H. Rusdi Mastura dan Wakil Gubernur Ma’mun Amir serta seluruh masyarakat yang tak pernah kendor memberikan motivasi, doa dan dukungan kepada atler-atlet Sulteng,” ujarnya.
Nizar pun mengapresiasi perjuangan yang telah dilakukan, baik oleh para atlet maupun pelatih serta oficial dalam mengharumkan nama Provinsi Sulteng.
Meski posisi Sulteng masih bertengger di peringkat 29 dalam perolehan medali, namun dari beberapa atlet yang berlaga, telah menorehkan prestasi dan sejarah baru bagi olahraga Sulteng. Sekalipun hanya dalam tenggat waktu dua bulan menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda), serta dalam situasi pandemi, ditambah Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tidak mengendorkan semangat atlet -atlet Sulteng untuk tampil maksimal di PON Papua.