PALUEKSPRES, PARAPAT- Sebagai salah satu ulama sesepuh Nahdlatul Ulama (NU), Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin turut mengomentari panasnya dinamika menjelang Muktamar Ke-34 NU yang rencananya akan digelar di Lampung. Kata Wapres, “NU itu kalau mau Muktamar itu bikin gegeran dulu, ribut, tapi kalau selesai nanti ger geran namanya.”
Hal itu disampaikan Wapres saat bercengkrama dengan rekan-rekan media di Kedai Kopi BKaro, Kelurahan Tiga Raja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Kamis malam (9/12/2021).
Adapun istilah “gegeran” adalah ungkapan dalam bahasa Jawa yang dapat diartikan sebagai semacam keributan karena adanya perbedaan pendapat ataupun perdebatan menjelang pelaksanaan Muktamar.
“Itu istilahnya sebelum Muktamar musti gegeran,” candanya dalam siaran pers setwapres yang diterima Palu Ekspres Jumat, (10/10/2021).
Namun setelah selesai Muktamar, kata Wapres, segala dinamika keributan tersebut akan menjadi “ger geran” atau tawa bersama yang menandakan segala masalah telah selesai.
“Nah itu kalau sudah selesai (Muktamar) ya sudah. Ketawa ketawa saja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa hal tersebut lumrah terjadi pada Muktamar-Muktamar NU sebelumnya.
“Kalau yang dulu-dulu begitu,” cetusnya.
Wapres yang mantan Rais Aam PBNU ini berharap agar segala permasalahan yang muncul menjelang dan dalam Muktamar NU dapat selesai bersamaan dengan selesainya pelaksanaan Muktamar.
“Saya harapkan juga (sekarang) seperti itu. Tidak berkelanjutan,” tuturnya. “Kalau berkelanjutan, itu yang repot,” kelakar Wapres diikuti tawa rekan-rekan media yang hadir. (aaa/pe)