Ramai-Ramai Bikin Program Food Estate, Diperlukan Desain

  • Whatsapp
Dr Hasanuddin Atjo/ istimewa

Food Estate, sejak lama dikenal di daratan Amerika, Australia maupun Eropa dan di beberapa negara Asia sebagai kawasan untuk produksi pangan bagi kebutuhan warganya. Bahkan kini untuk kebutuhan dunia seperti kedelai, jagung, horti, dan sejumlah buah buahan berasal dari sejumlah Food Estate.

Food Estate umumnya merupakan kawasan luas cenderung datar dan fokus pada komoditi tertentu saja, disesuaikan dengan tuntutan iklim. Menerapkan integrasi antara, on farm (produsen pangan) dengan off farm hulu (produsen sarana dan prasarana) serta dengan off farm hilir (prosesing hasil, pemasaran) di satu kawasan yang terkoneksi secara baik.

Bacaan Lainnya

Di off farm hulu breeding industries harus berkembang secara baik antara lain perbaikan genetik dari komoditi agar memiliki produktifitas tinggi serta sifat unggul lainnya. Elaborasi dunia usaha dan dunia industri harus berlangsung baik demikian halnya dunia usaha dan dunia akademik.

Demikian pula produksi komponen penunjang seperti pupuk organik, industri aksintan, alat alat mesin pertanian maupun processing (pengolahan) hasil pertanian sudah tersedia. Dan kini sudah masuk ke teknologi integrasi digitalisasi dan mekanisasi yang akan membuatnya lebih efisien dan terukur.

Operasional di on farm dilakukan secara mekanisasi. Dan ini bisa dilakukan karena didukung oleh kepemilikan lahan yang luas, dan cenderung datar. Persiapan lahan, penanaman, perawatan dan panen dapat diatur, lebih mudah dan lebih cepat. Dengan kata lain produksi dan panen bisa diprediksi.

Bahkan kini dalam operasional on farm, mekanisasi telah terkoneksi dengan digitalisasi. Antara lain pengolahan tanah menggunakan traktor yang terintegrasi dengan instrumen digital mencatat akan kebutuhan kapur dan pupuk secara lebih akurat.

Menggunaan pesawat drone disaat pemupukan, penyemprotan dan beberapa kebutuhan lainnya. Demikian pula disaat panen tiba hampir semuanya menggunakan integrasi digital-mekanisasi. Cara-cara yang seperti ini juga dikenal dengan sebutan “Smart Farming”.

Pendekatan seperti ini, produksi akan berskala ekonomi, memiliki standar mutu yang relatif sama satu dengan lainnya sehingga resiko dalam processing dapat diminimalkan demikian pula dalam distribusi atau pemasaran sudah berbasis digital. Dan pada akhirnya bermuara terhadap peningkatan daya saing.

*****

Presiden Jokowi pada 8 Oktober 2020 telah menetapkan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai pilot project Food Estate atau lumbung pangan nasional yang pertama di Indonesia dan nantinya model ini akan menjadi contoh bagi daerah lainnya. Cara-cara pengelolaan Food Estate yang sudah diterapkan di Amerika, Eropa dan beberapa negara Asia dijadikan referensi.

Dua kabupaten yang ditetapkan sebagai pilot project yaitu Pulang Pisau seluas sekitar 10.000 ha, dan Kapuas seluas 20.000 ha dengan
komoditi utama padi sawah dan singkong sebagai sumber pangan bahkan bisa diolah jadi green BBM yang terbarukan.

Menetapkan Kalimantan Tengah sebagai pilot project dinilai sudah benar, sesuai persyaratan Food Estate. Antara lain daerah ini memiliki areal yang luas, datar dan kepemilikan oleh pemerintah (ex lahan pasang-surut sejuta ha), sehingga sangat mudah menyusun masterplan yang mengintegrasikan on farm dan off farm.

Namun disadari tidak sedikit pula tantangan yang dihadapi dengan persoalan kemasaman yang tinggi karena umumnya lahan gambut . Diperlukan effort melalui Breeding Industri menghasilkan varietas padi dan singkong yang adaptif dengan kemasaman, teknologi budidaya yang modern dan lain sebagainya yang terkait produksi berkelanjutan.

Bila effort itu mampu dilakukan, tentunya persoalan produksi di on farm dapat dijamin dan tidak perlu diragukan lagi. Keberhasilan dalam memproduksi padi dan singkong secara massal dan kontinyu bisa menjamin bergeraknya kegiatan di off farm baik di hulu maupun di hilir.

Pos terkait