Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Keunggulan Penyelenggaraan Pendidikan

  • Whatsapp
Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Keunggulan Penyelenggaraan Pendidikan
Firima Zona Tanjung. Foto: Dok

Namun, perlu ditekankan bahwa pendidik harus antisipatif dan responsif terhadap dampak gamifikasi pada peserta didik. Hal ini disebabkan oleh perbedaan efek gamifikasi yang bergantung pada karakteristik peserta didik atau penggunanya sebagaimana dilaporkan Smiderle dkk dalam artikel ilmiah mereka “The impact of gamification on students’ learning, engagement and behavior based on their personality traits” yang terbit di Jurnal Smart Learning Environments pada Volume 7 Nomor 3 Tahun 2020.

Berbasis projek. Maksud dari berbasis projek di sini yaitu pendidik memberikan projek kepada peserta didik agar mereka lebih terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Akan tetapi, perlu disadari bahwa pendidik tidak dapat memaksakan kehendaknya kepada peserta didik terkait segala aspek yang melekat pada projek yang akan dihasilkan. Namun, hal ini juga tidak mengindikasikan hilangnya unsur tantangan pada projek tersebut. Justru, dengan keragaman projek dan tantangan yang ada, peserta didik terdorong untuk menunjukkan kreativitas dan performa terbaik mereka. Selanjutnya, setelah merancang keragaman projek dan tantangan didalamnya, pendidik diharapkan mampu menawarkan opsi-opsi dan mengadakan diskusi konstruktif agar kebutuhan peserta didik terakomodir dengan baik dan antusiasme serta produktivitas belajar mereka tetap stabil.

Refleksi dan senantiasa kembali ke filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Setelah perencanaan dan rangkaian pembelajaran telah selesai dilaksanakan, maka tiba waktunya bagi pendidik untuk melakukan refleksi. Aktivitas ini penting agar pendidik mengevaluasi aktivitas pembelajaran yang telah berjalan dan mengupayakan perbaikan perencanaan serta penyelenggaraan pembelajaran. Tentunya, rangkaian perancangan hingga evaluasi tersebut bertolak dari pemahaman utuh atas filosofi pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara. Menurut beliau, pendidikan seharusnya membahagiakan dan menyelamatkan peserta didik. Oleh sebab itu, pendidik diharapkan menunjukan dedikasi optimal dan senantiasa berorientasi pada kebutuhan peserta didik sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna, kontekstual, dan menyenangkan bagi mereka. Lagi-lagi kita tidak bisa memungkiri bahwa kendala akan selalu ada, tetapi konsistensi ikhtiar dan komitmen untuk mengajar merupakan kunci utama dalam mengatasi kendala tersebut.

Pos terkait