“Organisasi dan manajer harus memberikan karyawan laki-laki mereka lebih banyak fleksibilitas jika memungkinkan. Sehingga mereka dan keluarga mereka dapat beradaptasi dengan lebih baik terhadap krisis seperti pandemi COVID-19,”ujar Hu.
“Kami percaya bahwa temuan kami dapat digeneralisasikan ke masa pasca krisis. Di masa mendatang, krisis COVID-19 dapat secara dramatis mengubah cara kerja karyawan dan cara pasangan berpenghasilan ganda memenuhi tugas pekerjaan dan keluarga,” tandasnya. (aaa/PaluEkspres)