JAKARTA, PE – Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan isu penculikan anak. Parahnya lagi, kabar menyebut anak yang diculik akan dimutilasi, dan organ tubuhnya diperjualbelikan.
Tak tanggung-tanggung. Demi membuat publik percaya, video korban mutilasi juga viral di media sosial. Padahal, belum jelas apakah video tersebut benar-benar terjadi di Indonesia, atau di luar negeri.
Menanggapi hal ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Rikwanto, mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan isu tersebut. Menurutnya, hingga detik ini, belum ditemukan adanya laporan yang terkait dengan isu penculikan serta mutilasi anak di Indonesia.
“Seolah-olah sudah kacau dan sudah terjadi sekali. Memang itu campuran dari berita di luar negeri, entah dimana seolah-olah terjadi di Indonesia, kita kan belum menemukan,” ujar Rikwanto di kantornya, Senin (20/3).
Namun Rikwanto juga tidak menampik bahwa isu tersebut benar-benar terjadi. Untuk itu, pihaknya akan memantau aktivitas yang terkait dengan isu jual beli organ manusia, baik secara langsung atau melalui media sosial.
“Kita tetap awasi, kita tetap patroli. Jangan sampai masyarakat termakan oleh isu-isu yang terlalu vulgar di sana,” tambahnya.
Nyatanya, isu tersebut bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, selain beredar video sejumlah anak yang dimutilasi, koran lokal di Malaysia sudah menyebar iklan imbauan agar masyarakat lebih berhati-hati dengan aksi penculikan, mutilasi, serta jual beli organ tubuh.
(Fajar/PE)