Palu, PaluEkspres.com – Sebanyak 239 penyelenggara Ad Hoc dilaporkan dirawat di rumah sakit usai melaksanakan tugas pada pungut hitung suara Pemilu 2024. Bahkan, ada beberapa penyelenggara Ad Hoc meninggal dunia karena diduga kelelahan.
Berdasarkan data yang dirilis Kordinator Divisi Sosialisasi dan Parmas KPU Provinsi Sulteng, Nisbah, jumlah penyelenggara Ad Hoc yang meninggal sebanyak 15 orang. Sedangkan penyelenggara Ad Hoc yang sakit, hingga saat ini mencapai 239 orang.
“Data ini sejak 2023 saat dimulainya pembentukan Penyelenggara ad hoc,” kata Nisbah, Sabtu (17/2/2024).
Nisbah merinci penyelenggara Ad Hoc yang meninggal dan sakit di Sulawesi Tengah.
1. Palu sebanyak 8 orang sakit, seorang meninggal
2. Donggala 35 orang sakit, 3 orang meninggal
3. Touna 3 orang sakit, 3 orang meninggal
4. Bangkep 3 orang sakit, nihil meninggal
5. Buol 27 penyelenggara dilaporkan sakit, nihil meninggal
6. Morut 2 penyelenggara dilaporkan sakit, 2 orang meninggal
7. Morowali sebanyak 5 penyelenggara dilaporkan sakit, nihil meninggal
8. Parimo dilaporkan 102 orang penyelenggara mengalami sakit, 3 orang meninggal
9. Banggai sebanyak 26 orang sakit, seorang meninggal
10. Sigi sebanyak 24 orang sakit, 2 orang meninggal
11. Toli -toli 5 orang sakit, nihil meninggal
12. Banggai Laut 2 orang sakit, nihil meninggal
13. Poso 15 orang sakit, nihil meninggal.
Nisbah menambahkan, seluruh penyelenggara ad hoc sudah menerima santunan baik yang mengalami sakit ataupun yang meninggal dunia.
“ Kecuali yang terakhir anggota KPPS yang meninggal karena jantung, rencana pemberian santunan, Senin 19 Pebruari,” ujarnya. (bid/paluekspres)