Laporan: Hamdi Anwar
Tak ada hadiah istimewa dalam Palu Nomoni Koi Show (PNKS) Tahun 2017 yang digelar komunitas Sahabat Koi Palu (SKP). Pemenangnya hanya diberi sebuah tropi dan selembar sertifikat.
Namun di balik itu ada kepuasan tersendiri bagi para komunitas tatkala bisa berkumpul bersama dengan hobi yang seragam. PNKS menjadi ajang silaturrahim bagi komunitas pecinta ikan hias aneka corak itu.
Mereka datang membawa koi peliharaan dengan ragam corak. Berinteraksi, berbagi ilmu dan pengalaman seputar perawatan koi. Komunitas SKP sendiri sejauh ini baru berjumlah 75 orang.
Mereka berasal dari latar belakang berbeda. Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo Said yang datang ke lokasi kegiatan bahkan mendaulat dirinya menjadi anggota komunitas ke 76.
“Tapi cukup tempatkan saya sebagai anggota biasa bukan dijajaran pengurus,”kata Pasha, sapaan akrabnya saat memberi sambutan dalam kegiatan itu.
Sederat pejabat daerah dalam komunitas ini diantaranya Kepala Dinas PU Palu, Singgih B Prasetyo. Jaksa Pengawas Kejati Samarinda Firdaus Zein, Kabareskrim Polres Sigi, Azis. Termasuk Wakil Direktur RS Parigi, Ibrahim.
Even yang digelar dua hari, Sabtu hingga Minggu 9 April 2017 di Baruga Lapangan Vatulemo Palu juga menjadi sarana edukasi seputar perawatan dan banyak hal lain.
“Kami mendapat tambahan wawasan karena tim jurinya berbagi tips dan cara menilai kualitas koi yang baik,”ungkap Ketua SKP Palu, Andi Baso Jaya kepada Palu Ekspres, Sabtu di lokasi even. Tujuan utama PNKS diselenggarakan menurutnya memang untuk menguatkan jalinan silaturrahim.
Antusias komunitas sebutnya cukup tinggi lantaran event itu baru pertama kali digelar di Kota Palu.
“Ini acara dadakan lo. Hanya sekitar dua minggu waktu persiapan. Tak disangka pesertanya lumayan banyak. Bahkan ada yang dari Makassar,”ujarnya.
Menurut Andi, dalam even ini pihaknya mengundang satu juri berskala internasional dan dua nasional. Menariknya sebut Andi, juri internasional rela berbagi tips seputar teknis penilaian dan perawatan. Ini menjadi nilai tambah berupa edukasi yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
“Sebenarnya juri tidak bisa berbagi tips. Tapi kali ini ada pengecualian sebagai bentuk apresiasi terbentuknya komunitas di Palu,”jelasnya.