PALU EKSPRES, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprediksi pendatang baru pascalebaran ini mencapai 70 ribu orang.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi DKI Jakarta, Edison Sianturi mengimbau agar mereka yang datang ke Ibukota tak bermukim di tempat-tempat kumuh.
“Kami tidak melarang (pendatang baru). Cuma pesan kami itu, jangan tinggal di daerah tak layak,” ujar dia, kemarin (30/6).
Menurut Edison, hingga saat ini Dinas Dukcapil masih terus memantau jumlah arus balik. Pemantauan dilakukan di semua titik lalulintas, baik darat, udara, maupun laut bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan.
Pada arus mudik dari H-10 hingga H-1 Lebaran, tercatat sekitar 5,6 juta warga DKI Jakarta menuju ke berbagai daerah. Sementara arus balik yang akan dicatat sejak H+2 hingga H+10, diperkirakan akan terjadi kenaikan sekitar 70 ribu orang.
“Kami memantau dan mendata jumlah kendaraan maupun penumpang di titik-titik kedatangan seperti di terminal bus, pintu tol, pelabuhan, bandara, dan lainnya,” tambah dia.
Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, sambung Edison, jumlah arus balik selalu lebih besar dibandingan arus mudik.
Pihaknya tidak buru-buru melakukan operasi kependukan. Menurutnya, operasi pembinaan kependudukan akan dimulai tiga minggu setelah Lebaran.
“Karena pada H+21 ini, para pendatang yang bertujuan untuk liburan, sudah pada pulang kampung,” pungkas Edison.
(ipk/rmol/mam/JPG)