Ajaran Baru Ini Tak Wajib Salat dan Puasa

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, MEMPAWAH — Para pengikut ajaran yang diduga sesat ini menamakan diri Amanah Keagungan Ilahi (AKI). Aktivitasnya pada waktu yang tak wajar, yaitu tengah malam dan sembunyi-sembunyi.

Ajaran Islam yang tak lazim ini sontak menghentak warga di Desa Sekubang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Konon, para pengikut ajaran tersebut tidak diwajibkan untuk salat dan berpuasa.

Bacaan Lainnya

Hal ini terungkap dari penuturan seorang tokoh pemuda di Desa Sekubang, Gunawan. Ia mengaku sudah mendapat kabar keberadaan ajaran tersebut sebelum terkuaknya Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang sempat menghebohkan Indonesia.

“Saya sudah mendengar lama kabar ajaran tersebut di RT sebelah,” ujarnya, dikutip dari Rakyat Kalbar (FAJAR Group), Senin (3/7).

Dikatakan Gunawan, pihak Rukun Tetangga (RT) tempat di mana ajaran tersebut diturunkan kepada pengikutnya telah memberikan peringatan. “Namun perkembangan lebih lanjut, saya tidak tahu,” jelas Ketua RT7/RW3, Desa Sekubang, ini.

Walaupun sudah beroperasi cukup lama di kawasan tersebut, sepengetahuannya, kegiatan AKI tidak meresahkan. “Saya dengar pengikutnya sekitar 15 orang dan saya belum mendapat informasi lebih lanjut tentang perkembangannya,” imbuh Gunawan.

Humas Polres Mempawah Ipda Imam Widhiatmoko mengaku sudah mendengar informasi akan adanya AKI. “Sejauh ini, kita sudah koordinasikan bersama MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Mempawah terkait ajaran yang diduga menyimpang dari syariat Islam tersebut,” ujarnya.

Ia menegaskan, Polres Mempawah secepatnya menangani AKI agar tidak menjadi polemik seperti halnya Gafatar. “Saat ini sedang menemui sejumlah elemen masyarakat untuk menghimpun data dan informasi terkait ajaran AKI,” tegas Imam.

Ditambahkannya, aktivitas AKI dilakukan di salah satu kediaman warga RT10/RW05 Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir. Pemilik rumah diketahui berinisial SU dan ditempati oleh IB.

Informasi yang dihimpun Polres Mempawah, Imam membeber, di kediaman tersebut sering dilakukan pertemuan para jamaah AKI yang dilaksanakan secara terjadwal. Pada Selasa dan Kamis sekitar pukul 00.00- 02.00.

“Jamaah ajaran AKI itu sendiri merupakan warga tempatan yang berasal dari Desa Sengkubang, Desa Penibung, Desa Malikian, dan ada pula dari Kota Pontianak,” ungkapnya.

Pos terkait