Ada sebuah anggapan yang diamini oleh sebagian besar masyarakat, bahwa mahasiswa yang terlalu aktif di organisasi, akan kesulitan menyelesaikan studinya di universitas. Hal ini diakibatkan terbaginya perhatian mahasiswa tersebut, antara urusan akademik dengan urusan organisasi. Namun, anggapan tersebut tidak berlaku bagi Muh. Misbahul Munir, lulusan Universitas Tadulako (Untad) yang baru saja mengikuti Wisuda Lulusan ke-89 Untad, Selasa 24 Oktober 2017.
Laporan: Imam El Abrar, Universitas Tadulako
Pria kelahiran Boyolali 14 Februari 1995 tersebut disebut oleh pembawa acara sebanyak empat kali, saat para wisudawan terbaik dipersilakan maju ke depan panggung gedung Auditorium baru Untad. Namanya dipanggil sebanyak empat kali, bukan akibat ia terlambat untuk maju, melainkan karena memang ia menyandang empat predikat pernghargaan sekaligus, dalam ajang wisuda tersebut.
Selain menyandang predikat sebagai wisudawan terbaik tingkat Fakultas Pertanian dan tingkat Universitas, Misbahul juga menyandang predikat sebagai wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi yakni 3,84, serta wisudawan tercepat dalam penyelesaian studi, yakni hanya membutuhkan waktu 3 tahun 11 bulan 2 hari.
Empat penghargaan tersebut, membuktikan bahwa meskipun aktif di berbagai organisasi, Misbahul tetap sanggup menyelesaikan studinya, bahkan lebih cepat dibandingkan para wisudawan lainnya. Ia tercatat aktif di beberapa organisasi, yakni di Himpunan Mahasiswa Agroteknologi, Bengkel Seni Pitate Fakultas Pertanian Untad, dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Pertanian Untad.
Misbahul yang mengambil jurusan Agroteknologi tersebut menerangkan, walaupun aktif di berbagai organisasi, dirinya tetap menjadikan urusan akademik sebagai prioritas.
Yang terpenting dalam hal tersebut menurutnya, adalah bagaimana seorang mahasiswa mampu mengatur pembagian waktunya, untuk menghadapi berbagai urusan antara organisasi dan akademik.
“Sebenarnya tergantung dari kita sendiri, manajemen waktunya bagaimana. Kita bisa menentukan mana yang lebih penting, misalnya bertabrakan antara urusan organisasi dengan akademik, jelas akan kita pentingkan akademik. Prioritas utama tentu masalah akademik, tetapi tidak melupakan atau meninggalkan organisasi juga,” kata Misbahul, yang saat ini menjabat Ketua Komisariat HMI Fakultas Pertanian Untad.