Sosialisasi 4 Pilar di Kecamatan Sidoan, Warga Diminta Menjaga Kondusifitas Pemilu 2019

  • Whatsapp
00-FOTO B

PALU EKSPRES, PARIGI – Pasca pilkada wilayah Kabupaten Parigi Moutong aman tentram. Tidak ada gejolak berarti sebagai imbas dari pilkada yang berlangsung di daerah itu. Kondisi ini menandakan pemahaman dan penerapan konsensus berbangsa khususnya nilai-nilai Pancasila sudah terlaksana dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Penilaian ini diungkapkan Anggota MPR RI Muhidin M Said, saat menggelar sosialisasi 4 konsensus berbangsa di Kecamatan Sidoan – Parigi Moutong. Sosialisasi ini dihadiri pejabat di Kabupaten Parigi Moutong, pemerintah kecamatan Sidoan serta 150-an masyarakat. Mereka terdiri tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, pemuka agama serta mahasiswa untad yang melakukan kuliah keja nyata di wilayah itu.

Muhidin melanjutkan, Parigi Moutong termasuk salah satu wilayah di Sulawesi Tengah, yang memiliki keberagaman komplet. Sejumlah etnis berbaur di daerah ini. Demikian pula agama dan kepercayaannya cukup beragam. Walau demikian, dalam suasana keberagaman itu, warga Parigi Moutong khususnya di wilayah kecamatan Sidoan mampu menjaga ketertiban. ”Jika ada letupan-letupan kecil itu biasa dalam proses demokrasi yang sedang berkembang,” ungkap Muhidin di depan ratusan warga yang memadati aula pertemuan. Muhidin memuji empat pilar kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika ternyata sudah diaplikasikan dalam kehidupan keseharian. Terbukti pelaksanaan pilkada berlangsung dengan penuh kekeluargaan. Karena itu kembali ia mengingatkan, karena empat pilar itu bersifat final bagi bangsa Indonesia, maka jika ada kelompok lain yang mencoba menawarkan ideologi baru, harus ditolak. Telah terbukti empat pilar itulah yang paling cocok menjadi pedoman bangsa Indonesia.

Lebih jauh Wakil ketua komisi V DPR RI dari dapil Sulteng menambahkan,
belajar dari pelaksanaan pilkada yang berlangsung aman dan lancar, ia berharap tahun 2019, saat pemilihan legislif dan presiden, suasana kondusif harus terus dipertahankan. Jika proses demokrasi tersebut bisa berlangsung dengan baik, maka akan melahirkan kepemimpinan nasional untuk melanjutkan agenda kepemimpinan bangsa selanjutnya.
Momentum ini juga dimanfaatkan oleh warga di Kecamatan Sidoan untuk menanyakan beberapa bidang studi yang berkaitan pendidikan moral tidak lagi diajarkan di sekolah. Warga menanyakan pelajaran PMP yang sejak reformasi menghilang. Selain Pendidikan Moral Pancasila, P4 termasuk salah satu dipertanyakan. Warga meminta agar dua pelajaran peninggalan Orde Baru itu dihidupkan kembali. Menjawab pertanyaan tersebut, Muhidin mengaku dalam berbagai perjalanannya ke seluruh Indonesia, aspirasi tersebut selalu disuarakan oleh masyarakat. Menurut dia, aspirasi tersebut akan menjadi pokok-pokok fikiran MPR yang akan disampaikan kepada pemerintah.

Pos terkait