Pelajaran Bagus untuk Politisi Lokal

  • Whatsapp

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menaiki kuda di kediaman Prabowo di Hambalang – Bogor, 31 Oktober 2016. (JPNN)

Di Balik Pertemuan Jokowi – Prabowo di Hambalang
PALU, PE – Tidak ada kepentingan yang abadi, kecuali keabadian itu sendiri. Prabowo dan Jokowi dua tokoh nasional yang memilih sikap berbeda dalam politik. Namun sekeras-kerasnya perbedaan itu, pertautan kepentingan akhirnya memaksa dua tokoh itu bertemu pada titik yang sama. Staf pengajar Fisip Universitas Tadulako (Untad) Dr Irwan Waris, M.Si melihat  pertemuan dua tokoh itu tidak terlepas dari konstalasi politik terbaru, entah itu pilkada Jakarta maupun rencana aksi bela Islam  4 November menentang penistaan agama petahana Basuki Tjahaja Purnama.

Bacaan Lainnya

Terlepas dari tema super penting yang dibahas keduanya, Waris melihat kesediaan Ketua Umum Gerindra itu menerima kehadiran Jokowi sebagai sikap yang patut diapresiasi. Sebagai oposan, Prabowo bisa saja mengabaikan ajakan ”berdamai” dari mantan seterunya di Pilpres lalu Presiden Jokowi. Namun mantan suami Titiek Soeharto itu  memilih menurunkan sikap oposisinya  dan  menerima Jokowi di kediamannya di Hambalang.

Ia mengatakan, Prabowo lebih melihat kunjungan Presiden Jokowi ke kediamannya lebih untuk kepentingan nasional.  Pemerintah  membutuhkan dukungan stabilitas politik nasional yang mantap untuk memastikan agenda kenegaraan berjalan sesuai rencana. ”Di titik ini Pak Prabowo tidak lagi menempatkan dirinya sebagai politisi tetapi sebagai negarawan murni. Kita harus salut pada elit seperti ini,” puji Waris.  Sikap negarawan Prabowo ini berbeda dengan perilaku elit lainnya. Seperti diketahui Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarno Putri tidak pernah akur dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Lebih jauh ia mengatakan, politik adiluhung ini sebaiknya menjadi contoh bagi elit di Sulawesi Tengah. Bagaimana  perbedaan politik tidak sekadar dimaknai sebgai rebutan kekuasaan. Ujung dari rivalitas itu kata dia mestinya ada rekonsiliasi para pihak yang berseteru. Perbedaan politik dalam pilkada bukanlah perseteruan tanpa akhir.

Menurut Waris di sana juga ada rekonsiliasi. Padahal rekonsiliasi itu penting. Bukan sekadar mempertemukan dua pihak yang bertikai melainkan menyatukan kembali gerbong di belakangnya yang tercerai berai oleh perbedaan pilihan.  Sayangnya, ungkap Waris pihaknya belum melihat semangat itu dilakukan secara terbuka kepada publik.  Padahal rekonsiliasi politik itu perlu, sebagai  modal untuk menata bangsa. Dan itu kata dia hanya bisa dilakukan oleh mereka yang berjiwa besar.

JOKOWI MENGAKU PENUHI JANJI
Presiden Joko Widodo mengaku mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, untuk memenuhi janji. Janji itu pernah ia sampaikan saat bertemu di kediaman keluarga Prabowo di Kertanegara, Kebayoran, Jakarta Selatan, pada 17 Oktober 2014 lalu.

Dalam pertemuan tertutup sekitar dua jam, Jokowi mengaku banyak membicarakan berbagai persoalan dengan Prabowo mulai dari politik hingga masalah ekonomi. Namun, baik Jokowi maupun Prabowo enggan mengungkapkan secara spesifik masalah apa saja yang  dibicarakan. Setelah menggelar pertemuan tertutup, Prabowo mengajak Jokowi untuk menaiki kuda miliknya. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pertemuan itu dilakukan untuk bersilahturahmi saja, sekaligus membahas masalah-masalah yang dihadapi Indonesia saat ini. “Acara biasa saling berikan masukan dan diskusi. Untuk menjaga hubungan baik. Semua isu,” ujar Dasco saat dihubungi, Senin (31/10).

Anggota Komisi III DPR tersebut menambahkan, dalam pertemuan itu Prabowo dan Jokowi juga akan membahas masalah aksi unjuk rasa besar-besaran pada tanggal 4 November 2016. “Termasuk bahas soal tanggal 4,” katanya. Sekadar informasi, rencananya tanggal 4 November nanti seluruh organiasi masyarakat (ormas) islam yang salah satu diantaranya Front Pembela Islam (FPI) akan melakukan unjuk rasa terhadap Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), atas dugaan penistaan agama.(cr2/JPG)

Pos terkait