Potensi Sektor Kemaritiman Sulteng Dapat Integrasikan Pariwisata dan Perikanan

  • Whatsapp

Selanjutnya missing link antara industri dan dunia riset dapat diperkecil dengan harapan terbangunnya sinergitas triple helix antara Academic, Bussines and Govermant yang biasa disingkat ABG. Apalagi saat ini sejumlah negara di dunia terus mendalami dan mengintegrasikan pengembangan industrinya dengan tuntutan era digitalisasi, industri 4.0.

Inovasi-Teknologi

Bacaan Lainnya

Daya saing sebuah industri komoditas akan ditentukan oleh 3 faktor yang biasa disebut 3 K, yaitu Kuantiti, Kualiti dan Kontinyuiti. Penguasaan Inovasi-Teknologi akan menjadi faktor kunci dan penentu untuk mewujudkan 3 K itu. Makanya, riset sangat dibutuhkan, karena tidak akan ada penemuan (invensi) tanpa riset, dan tidak akan ada inovasi-teknologi tanpa  penemuan.

Semangat dan dukungan riset pada komoditas unggulan menjadi strategis dan tidak terpisahkan dari upaya membangun daya saing industri kemaritiman. Perikanan di Indonesia merupakan salah satu subsektor yang potensial menyediakan pangan untuk kebutuhan dalam negeri maupun masyarakat dunia.

Ada sejumlah komoditas di pesisir dan laut yang telah berkembang dan memberikan devisa di tahun 2018 sekitar US$ 4 miliar, namun masih perlu ditingkatkan peran dan kinerjanya menjadi berkali lipat. Komoditas itu di antaranya, adalah tuna dan jenis lainnya untuk subsektor perikanan tangkap. Sementara subsektor perikanan budidaya adalah rumput laut, udang, bandeng, kakap putih atau baramundi dan jenis ikan karang.

Sulawesi Tengah

Pemerintah daerah di beberapa wilayah di negeri ini telah menjadikan integrasi subsektor Pariwisata dan Perikanan sebagai salah satu lokomotif baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya. Sulawesi Utara sejak tiga tahun lalu telah membuka penerbangan langsung dari China-Manado-China dan tahun ini dari Philipina-Manado-Philipina.

Saat ini juga sementara digagas penerbangan Kinibalu-Manado-Kinibalu. Catatan yang ada di tahun 2018, menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan ke Manado mendekati 124.830 orang dan didominasi turis China sekitar 85 persen dengan lama rata-rata tinggal sekitar 3,4 hari.

Pemerintah Sulawesi Selatan saat ini juga menjadikan integrasi Subsektor Pariwisata dan Perikanan menjadi salah satu “amunisi baru” untuk mendorong perekonomian daerahnya.

Pos terkait