Pengelolaan Data SIGA Belum Terintegrasi Lintas OPD

  • Whatsapp

Tenny C Soriton. Foto: HAMDI ANWAR/PE

PALU EKSPRES, PALU – Sistem Informasi Keluarga (SIGA) merupakan sebuah aplikasi teknologi  informasi yang diharapkan mengintegrasi seluruh program kependudukan dan keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) lingkungan BKKBN.

Bacaan Lainnya

Namun dalam perjalananya sistem tersebut belum optimal mengintegrasikan seluruh sistem aplikasi pelayanan KB serta aplikasi pengendalian lapangan.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny C Soriton hal ini perlu mendapat perhatian serius bagi pengelolah SIGA yang ada di organisasi perangkat daerah (OPD) terkait tingkat kabupaten kota se Sulawesi Tengah.

Karena itu perlu ada sebuah kegiatan  pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi pengelolah SIGA tersebut ditingkat OPD terkait.
Dengan demikian kata dia pemahaman pengelolah bisa semakin meningkat dalam melakukan pendataan keluarga dan membuat peta keluarga yang sejalan dengan perkembangan program KKBPK yang saat ini tengah digenjot BKKBN.

Demikian Tenny C. Soriton, membuka kegiatan diklat SIGA di kantor BKKBN Sulteng, Selasa 18 Juni 2019. 

Untuk kepentingan diatas, pihaknya tahun ini menyelenggarakan Diklat bagi pengelolah SIGA yang berasal dari OPD terkait dari kabupaten kota. Pesertanya rata-rata pejabat kepala seksi yang menjadi administrasi aplikasi SIGA dari PLKB dan PKB.

Diklat SIGA menurutnya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) para pengelola data.
Mengingat data itu sangat dibutuhkan para pengelola dan pelaksana program disetiap tingkatan wilayah.

Sistem informasi itupun ujar dia harus didukung perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang canggih sejalan dengan perkembangan zaman. Sehingga data SIGA yang dihasilkan dapat dijangkau secara meluas dan lebih optimal dalam pemanfaatannya.
Dia menambahkan data dan informasi keluarga harus dikelola secara terpadu, terkoordinasi, profesional dan berkesinambungan.

“Karenanya penyelenggaraan SIGA harus dilandasi dengan komitmen yang tinggi dalam rangka merangsang partisipasi dan kemandirian masyarakat agar dapat menghasilkan data informasi yang tepat waktu dan tepat ukur,”demikian Tenny.

Pos terkait