Setelah semua tentang visi ini tuntas, baharu kita beranjak ke Misi. Berbeda dengan visi yang dibangun dengan kata benda, misi didesain dengan kata kerja. Itu, karena kata kerja yang bangun ini akan menjadi upaya pencapaian visi. Dengan kata lain, bila perintah misi ini tercapai maka otomatis, visi terwujud.
Sesudah itu akan ada banyak variasi menyertainya. Ada yang membuat strategi, kebijakan, tujuan (out put, out come, impact), indikator, demensi waktu, biaya, sumber biaya, monitoring dan evaluasi hingga aktor. Akan tetapi, hal terpenting adalah melihat relevansi dan konsistensi rumusan capaian dan upaya aksi untuk mencapainya. Tanpa itu, visi kita hanyalah mimpi alias hayalan belaka.
Visi yang tidak jelas, lantas kita melangkah. Sama dengan berjalan tanpa tujuan yang benar. Sedangkan, misi yang keliru, sama dengan, memilih arah atau jalan yang salah. Atau kita bakal menggunakan semua jalan. Tapi nanti kita tiba di tempat yang kita sendiri tidak tahu, dimana ? Inilah yang dikuatirkan oleh Bruce Michelle. Karib dari Waterloo University, konsultan NASA yang pernah bekerja sama dengan PPLH UNTAD pada era 90 an. Dalam bukunya “Environmental Management”, dia menulis : “if you don’t know where you want to go, any road will take you there”. Tersesat, Sayang. (Bersambung)