Ibadah Paskah di Tengah Duka Bangsa

  • Whatsapp

Pada Paskah kali ini, Pendeta Resmina Patoro menukil Kitab Injil Perjanjian Baru, Markus 15 ayat 33-41. Pada ayat ini, dikisahkan bagaiman Kristus di atas salib saat menyeru Eloi, Eloi, lama sabakhtani. Dalam khotbahnya ia meyelipkan kegelisahannya bagaimana perjamuan kudus tidak bisa dilakukan seperti tahun tahun sebelumnya, dimana seluruh anggota jemaat berkumpul dan melakukan puji pujian secara bersamaan. Virus korona katanya telah menjadi horor yang terus menebar teror tak hanya dalam skala bangsa dan kelompok tapi dalam skala privat yakni individu dan kebebasan berkeyakinan. Karena itu, gereja memilih untuk menempuh alternatif ibadah tanpa harus mengumpulkan massa dalam skala massif.

Usai khotbah, Pendeta Resmina Patoro turun dari singgasana altar dan memulai perjamuan kudus. Di sana ia membagikan roti dan anggur kepada dua gembala jemaat. Pada saat yang bersamaan gembala jemaat lainnya berjalan membagikan roti dan anggur dari cawan berkelir putih perak kepada orang-orang yang hadir.

Bacaan Lainnya

Saat sesi perjamuan kudus, Pendeta Resmina tak kuasa menahan emosinya. Sambil berusaha tegar, ia terlihat sesenggukan. Dari sound system suaranya terdengar bergetar. Namun demikian artikulasi suara tetap terjaga. intonasinya tetap terukur. Sesaat setelah mengucapkan kalimat terakhir, secepatnya tangannya meraih tisu mengelap air mata yang merembes dari balik kacamatanya. Sesaat kemudian suasana ibadah berjalan normal seiring dengan berakhirnya jamuan kudus itu.

Ibadah berjalan singkat. Dimulai pukul 09.00 berakhir 09.48. Saat itu pengunjung di dua akun resmi milik Gereja Imanuel di kisaran 800-an penonton. Saat ibadah berakhir, facebook mencatat 265 pengunjung dan youtube 500 lebih penonton.

Pendeta Onesimus Lantagimus yang ditemui seusai ibadah, memastikan penonton di youtube dan facebook itu adalah anggota jemaat GKST. Di Palu katanya anggota GKST berkisar 1.000 kepala keluarga. Dan mereka yang menonton itu adalah warga gereja GKST yang mengikuti ibadah daring.

Menurut dia, ini adalah kali ketiga ibadah daring digelar oleh Gereja Imanuel Palu. Untuk ibadah paskah tersebut, sehari sebelumnya telah mengirimkan sedikitnya 2.700 paket anggur dan roti serta liturgi untuk keperluan anggota jemaat di setiap rumah.

Pos terkait