PALU EKSPRES, PALU – Diskusi keilmuan diinisiasi oleh mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) komisariat Fakultas Pertanian (Faperta), menghadirkan Dr Ir Muhd Nur Sangadji DEA dan Dr Ir Rostiati Dg Rahmatu MP sebagai pemateri. Kegiatan tersebut diadakan melalui aplikasi virtual Zoom dengan mengusung tema, “Strategi Budidaya Pertanian di Pekarangan Rumah di tengah Pandemi Covid-19”.
Dihubungi via whatsapp, Dr. Ir. Muhd Nur Sangadji DEA mengatakan turut mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi HMI melalui diskusi yang membahas isu terkini tentang Covid-19 dari sektor pertanian. Ia menuturkan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang relative tidak banyak mengalami dampak pandemic Covid-19, seperti sektor jasa lainnya.
“Orang boleh tidak bepergian, tapi orang tidak boleh tidak makan. Karena itu, peran sektor pertanian sampai kapan pun dibutuhkan. Bagaimana kalau tidak ada makanan? Lantaran petani tidak bisa lagi menanam. Dipastikan, kematian akibat kelaparan akan lebih parah dari kematian akibat virus. Tidak ada jalan lain kecuali, pemerintah harus mendorong dengan kemauan dan penganggaran secara sungguh-sungguh (political will and political budgeting) agar sektor pertanian ini tetap survive di era pandemi COVID-19 in,” jelasnya.
Nur Sangadji berharap, momentum pandemi COVID-19 menyadarkan kita bahwa pangan dan tumbuhan khas Indonesia lainnya (endemic). Selain dikonsumsi sebagai bahan makanan, juga sebagai sumber gizi untuk daya tahan tubuh dan kekebalan tubuh (imunitas) dalam menghadapi COVID-19. “Karena itu, perlu dikonservasi secara berkelanjutan hingga generasi selanjutnya,” tandasnya.
Senada dengan penuturan Dr Nur Sangadji, Dr Ir Rostiati Dg Rahmatu MP dalam pemaparan materinya mengungkapkan bahwa melalui diskusi ini dapat merefresh pemikiran kita agar tidak menjadi stagnan oleh anjuran stay at home dan social distancing. Oleh karena itu, agar selalu siap dalam menghadapi kondisi seperti ini, ketersediaan pangan harus diperhatikan, dalam hal ini pertanian.
“Indonesia merupakan Negara agraris, yang mana sebagian besar mata pencahariannya sebagai petani. Petani juga manusia yang nantinya akan terkena Covid-19 jika terus melakukan aktivitasnya diluar rumah. Hal ini yang harus kita jaga dengan mempersiapkan seluruh masyarakat Indonesia bisa menjadi petani,” jelasnya.