WFH Lebih Menguntungkan Bagi Ayah

  • Whatsapp
WFH Lebih Menguntungkan Bagi Ayah
WFH Lebih Menguntungkan Bagi Ayah. ilustrasi pengasuhan anak oleh ayah/ foto: -juliane liebermann/unsplash

WFH Lebih Menguntungkan Bagi Ayah. Pandemi dua tahun terakhir ini mempengaruhi pola kehidupan umat manusia di seluruh jagad.

Salah satunya yang paling menarik adalah dimungkinkannya orang untuk bekerja dari rumah yang sering Work From Home (WFH).

Bacaan Lainnya

Hal ini membuat penanganan keseimbangan kehidupan kerja jauh lebih mudah dikelola.

Namun, ketika hal ini terkait dengan orang tua, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang tua bekerja dari rumah lebih menguntungkan pada satu sisi, namun tidak menguntungkan untuk pihak yang lain.

University of Ohio merilis sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa ibu yang bekerja dari rumah cenderung menanggung beban pekerjaan rumah tangga selain tanggung jawab pekerjaannya saat bekerja dari rumah. Ketika laki-laki tidak WFH.

Dalam kasus di mana perempuan bekerja dari rumah, mereka sering melakukan tugas tambahan di sekitar rumah untuk membantu meringankan beban suami mereka.

Sedangkan ketika laki-laki bekerja dari rumah, meskipun mampu melakukan lebih banyak pekerjaan rumah, namun mereka tidak melakukannya.

Jadi, bahwa dalam kasus di mana perempuan bekerja dari rumah dan laki-laki tidak, laki-laki tidak perlu khawatir tentang pekerjaan rumah setelah kembali dari kantor atau dari luar. Sedangkan bila perempuan mengabaikan tugas rumah tangganya setelah pulang dari kantor dianggap tidak benar.

Profesor manajemen The Ohio State University Fisher College of Business Jasmine Hu, yang juga penulis utama studi tersebut, mengatakan bahwa temuan ini menunjukkan bahwa suami dapat memberikan lebih banyak tenaga dan dukungan untuk istri mereka menyelesaikan tugas kerja jarak jauh, ketika mereka para bapak ini memiliki fleksibilitas dalam menjadwalkan waktu dan prosedur kerja mereka.

Dalam studi terkait, perbedaan antara tugas di rumah antara perempuan dan laki-laki sangat berbeda. Terlepas mereka bekerja di rumah atau di kantor. Sebagian besar pekerjaan rumah tangga masih dikerjakan oleh perempuan, mengikuti ekspektasi peran gender tradisional selama bertahun-tahun. Namun mengabaikan fakta bahwa lebih banyak perempuan yang juga kini bekerja penuh waktu.

Hu menyarankan penelitian ini harusnya dapat membantu membuka pembicaraan tentang pembagian peran di rumah menjadi lebih umum. Sementara suami yang lebih banyak waktu dapat membantu wanita agar tidak terlalu lelah. Ini menguntungkan rumah tangga dan juga tempat kerja wanita tersebut.

Pos terkait