180 Anggota JI Sulteng Ikrar Setia pada NKRI: Babak Baru dalam Sejarah

  • Whatsapp

PaluEkspres.com – Setelah tiga dekade lebih, Jamaah Islamiyah (JI) resmi membubarkan diri. 16 tokoh utama JI menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Langkah ini pertama kali diumumkan pada 30 Juni 2024 di Bogor, Jawa Barat.

Di Poso pada Kamis (8/8/2024) dan Palu pada Jumat (9/8/2024), sebanyak 180 anggota JI menyuarakan “Deklarasi Poso” dan “Deklarasi Palu,” menegaskan pembubaran kelompok mereka dan kesetiaan kepada NKRI.

Bacaan Lainnya

Upacara deklarasi ini disaksikan langsung oleh Kepala Satuan Tugas Wilayah Detasemen Khusus 88 Antiteror Sulawesi Tengah dan beberapa personel lainnya. Para petinggi JI yang hadir antara lain Yasir Abdul Barr alias Aslam dan Utsman Hedar bin Saef alias Fahim.

Aslam mengungkapkan, keputusan untuk membubarkan JI dilakukan setelah melalui kajian panjang elite JI.

“Jamaah Islamiyah awalnya berfokus pada dakwah dan kegiatan sosial yang terang-terangan, tapi ada juga yang menyusun kekuatan militer atau tadrib asykari. Meskipun tidak ada fatwa resmi untuk itu, kenyataannya ada gerakan yang melawan negara. Meski ini tidak sesuai arahan dari petinggi mantiqi, kami melihat beberapa aksi di Indonesia dipengaruhi oleh elemen dari Malaysia,” ungkap Aslam.

Dia menambahkan bahwa dampak dari gerakan-gerakan ini justru merugikan umat Islam sendiri, baik dari segi dakwah, pendidikan, maupun sosial.

“Kami menyadari bahwa tindakan ini menimbulkan dampak buruk bagi gerakan kami, dan merugikan umat Islam. Setelah kajian mendalam, para pendiri dan senior JI sepakat untuk merevisi pandangan kami. Negara ini didirikan oleh para ulama, dan sebagai penerus, kita harus melanjutkan cita-cita mereka,” jelas Ustadz Aslam yang kini menetap di Boyolali.

Untuk menyebarluaskan keputusan ini, sejumlah petinggi JI telah mengunjungi lebih dari 10 kota di Indonesia, termasuk Poso dan Palu, guna menyampaikan pemahaman baru ini.

“Kami sudah keliling lebih dari 10 kota di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah. Di Poso dan Palu, kami sosialisasikan pandangan baru ini. JI memiliki sekitar 6.000 anggota di seluruh Indonesia, dan ini hanya sebagian dari mereka yang ikut serta,” tambah Ustadz Fahim.

Pos terkait