Program MBG Berdayakan Pengrajin Tahu Tempe

  • Whatsapp
Program MBG Berdayakan Pengrajin Tahu Tempe
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi dan Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin kunjungan kerja ke salah satu pabrik tempe di Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/1/2025). Foto: Dok PCO

Bogor, PaluEkspres.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membawa angin segar bagi pengrajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia membuka peluang mereka menjadi pemasok bahan baku bagi banyak Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) atau dapur-dapur MBG.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi di sela-sela kunjungan kerjanya di Rumah Tempe Indonesia di Kota Bogor, Rabu (15/1/2025).

“Tempe adalah superfood asli Indonesia. Kita dukung pengrajin tempe dapat terlibat dalam Program MBG. Kita pastikan pasokan bahan baku kedelai bagi para pengrajin, agar suplai
tempe untuk MBG juga bisa terjamin,” katanya.

Ia menyebut konsumsi tempe di Indonesia saat ini sebesar 7,3 kg perkapita pertahun. Sedangkan peredaran uang dari bisnis UMKM ini mencapai Rp7,5 triliun pertahun.

“Ada 600 ribu pengrajin yang dihidupi melalui bisnis pengolahan tempe ini. Bayangkan bila tempe menjadi menu MBG, pasti produksi akan meningkat dan kesejahteraan para pengrajin juga meningkat,” katanya.

Sejak dimulai 6 Januari 2025, hingga pekan ini, Program MBG sudah menjangkau 31 provinsi dan 220 Dapur MBG. Dari pantauan di lapangan, tahu atau tempe sebagai protein nabati, banyak digunakan dalam menu yang disajikan. Pengelola Dapur MBG sementara ini membeli bahan baku tahu dan tempe langsung dari pasar.

Ujang Komaruddin: Program MBG Memiliki Multiplier Efek Ekonomi

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komarudin mengatakan manfaat Program MBG tak hanya dirasakan oleh kelompok penerima manfaat, seperti anak sekolah,
ibu hamil, ibu menyusui atau balita saja. Melainkan ada manfaat strategis lain berupa multiplier efek ekonomi dari program tersebut.

“Ada pertumbuhan sentral-sentral ekonomi baru di masyarakat. Ini kabar gembira, selain anak-anak dapat MBG, para pelaku usaha di daerah setempat juga ikut berkembang,” katanya.

Ujang menerangkan bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto, Program MBG memiliki peluang besar untuk melibatkan Badan Usaha Milik Daerah dan Desa (BUMD dan BUMDes), Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) serta koperasi dalam meningkatkan
perekonomian nasional.

“Presiden Prabowo percaya bahwa program MBG dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM sebagai pemasok bahan pangan. Ini akan membantu UMKM mendapatkan pasar yang lebih luas dan stabil.

Pos terkait