Terhadap data kerusakan yang baru masuk, Fresly mengatakan data itu nantinya akan disesuaikan lebih lanjut ketika stimulan tahap 2 terealisasi. Karena akan ada verifikasi dan asesment di lapangan.
Dalam proses itu, tim fasilitator nantinya akan mengeliminasi laporan rumah yang tidak dalam keadaan rusak untuk menggantinya dengan laporan rumah yang benar benar dalam keadaan rusak. Sekaligus menurunkan status jenis kerusakan. Misalnya dilaporkan rusak berat, namun faktanya hanya rusak sedang atau ringan. Dengan pola ini, maka dipastikan tidak akan terjadi penambahan atau pengurangan terhadap total jumlah rumah rusak yang telah diajukan sebanyak 41.146 unit tersebut.
Pola demikian kata Fresly telah dilakukan dalam penyaluran stimulan tahap 1 dengan jumlah 1.594 unit rumah rusak berat. Ketika tim melakukan verifikasi lapangan, banyak ditemukan rumah yang tidak rusak berat. Untuk kemudian dilakukan penggantian atau eliminasi namun tidak menambah atau mengurangi kuota yang telah ditetapkan sebanyak 1.594 unit. “Dengan begitu jumlahnya kuotanya nanti tidak akan berubah dan tetap menyesuaikan dengan jumlah data yang diajukan,” pungkasnya.(mdi/palu ekspres)