Pemkab Sigi Siapkan 800 Hektar Kawasan Hortikultura

  • Whatsapp

PALU, PE – Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi Biromaru, memprioritaskan kebijakan pembangunan pada sektor pertanian.  Salah satu fokusnya adalah mendorong peningkatan produksi tanaman jenis hortikulura di Desa Sidera, Kecamatan Biromaru.

Untuk rencana itu, Bupati Sigi Irwan Lapatta kepada wartawan menyebutkan bahwa Pemda akan mengembangkan sebuah kawasan terintegrasi seluas kurang lebih 800 hektar.

Bacaan Lainnya

Lahan ini disediakan bagi petani yang ingin bercocok tanam jenis hortikultura. Seperti bawang merah, cabai, jagung, mangga, pepaya dan sayur-mayur.

“Yang sekarang sedang berjalan adalah percontohan bawang seluas kurang lebih 10 hektar. Dan ini sudah pernah berproduksi,”kata Irwan Lapatta, Rabu (14/2).

Bersamaan dengan itu, pihaknya juga terus mendorong kebijakan perbaikan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi di sekitar kawasan pertanian hortikultura. Termasuk menyusun sebuah formulasi kebijakan terkait mekanisme pasar dalam rangka menopang harga komoditi disaat produksi sedang meningkat.

“Itu semua sementara kami kaji. Karena jangan sampai nanti harga komoditi ini anjlok ketika prooduksi sedang tinggi. Ini hukum ekonominya. Karena itu mungkin Pemda bisa membentuk koperasi-koperasi khusus petani,”jelas Irwan Lapatta.

Pemda menurutnya juga berencana membangun sebuah pasar di Desa Kalukubula.
Dengan harapan, nantinya pasar ini akan menjadi tujuan hasil produksi hasil pertanian petani Sigi.

“Ini juga untuk pilihan pasar. Namun yang jelas posisi Sigi saat ini adalah sebagai daerah penyangga untuk Kota Palu dan sekitarnya. Sebenarnya pasarnya jelas, namun kami tetap berupaya membangun peluang agar kesejahteraan petani itu tetap terjaga,”terangnya.

Irwan menjelaskan peluang menjanjikan ada pada tanaman bawang. Dalam kawasan percontohan yang ada di Desa Sidera, sekali panen petani berhasil memproduksi bawang  sebanyak 5 ton dalam satu hektar. Percontohan yang ada saat ini menurutnya seluas 10hektar. Artinya dalam sekali panen petani berhasil memproduksi sebanyak 50 ton.

“Jika harga bawang persatu kilo Rp20 ribu, maka sekali panen petani bisa mendapat keuntungan sebesar Rp1 miliar persatu kali panen,”urainya.

Pos terkait