PALU EKSPRES, PALU – Sebanyak 7.746 calon mahasiswa terdaftar mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Tadulako (Untad) Palu
Rencananya, ujian akan digelar dalam dua gelombang. UTBK gelombang satu rencana digelar mulai Senin, 12 April 2021.
Serah terima berita acara pelaksanaan ujian telah dilakukan pusat UTBK di lantai satu Rektorat Untad Palu, Minggu 11 April 2021.
Wakil Rektor Bidang Akademik Untad, Lukman Nadjamuddin menjelaskan, jumlah pendaftar calon mahasiswa baru yang memilih mengikuti ujian di Pusat UTBK-SBMPTN Universitas Tadulako berjumlah 7.746 peserta.
Jumlah tersebut terdiri dari peserta SAINTEK 2.956 orang atau 38,16persen. Peserta SOSHUM 3.139 orang atau 40,52persen. Peserta CAMPURAN (SAINTEK dan SOSHUM) 1.651 orang atau 21,31persen.
“UTBK–SBMPTN dilaksanakan dua gelombang. Gelombang satu tanggal 12-18 April, gelombang dua tanggal 26 April – 2 Mei 2021. Khusus di pusat UTBK-SBMPTN Universitas Tadulako, dilaksanaan tanggal 12 April sampai dengan 1 Mei 2021 saja, berakhir satu hari lebih cepat dari jadwal nasional,” jelas Lukman.
Pusat UTBK Untad menggunakan empat lokasi dengan jumlah 29 ruangan dan 455 komputer. Rianciannya di kampus Untad 10 ruangan dengan 170 komputer, di SMKN 1 Palu 4 ruangan dengan 60 komputer, di SMKN 2 Palu 9 ruangan dengan 135 komputer, dan di SMKN 3 Palu 6 ruangan dengan 90 komputer.
Materi UTBK tes potensi skolastik dan tes kompetensi akademik dan alokasi waktu untuk SAINTEK 165 menit. SOSHUM selama 165 menit, dan campuran 285 menit
Mengingat pelaksanaan UTBK masih ditengah pandemi Covid-19, pusat UTBK Untad menurutnya sudah membentuk Tim Covid 19 untuk memastikan bahwa protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik selama ujian.
“Strerilisasi lokasi dan ruangan ujian sudah dilakukan sejak beberap hari lalu,”jelasnya.
Sementara itu, Rektor Prof Mahfudz mengingatkan panitia agar mengantisipasi hal-hal yang bisa menghambat kelancaran pelaksanaan UTBK-SBMPTN. Yang paling utama diingatkan kesiapan komputer dan jaringan internet.
“Jangan sampai anak-anak kita kehilangan waktu karena ada masalah fasilitas yang kita siapkan,”sebutnya.
