Nyontek saat UNBK, Mending Jangan Deh…Rugi

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, DEPOK – Para guru meyakini mental siswa peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) saat ini sudah siap menghadapi ujian. Meskipun tradisi baru menggunakan komputer bukan lagi kertas, tetapi era digital sudah bukan dunia baru bagi anak-anak. Sistem ini juga akan mempersempit ruang gerak mereka berbuat curang.

Budaya menyontek yang sering terjadi seperti beredarnya kunci jawaban, bertanya kepada teman, kebocoran soal ujian, hingga membawa kertas contekan, akan semakin sempit dengan pelaksanaan UNBK.

Bacaan Lainnya

Waktu (timer) ditentukan oleh komputer dan membuat siswa tak sempat untuk menoleh ke kanan dan ke kiri. Soal ujian juga berbeda antara siswa satu dan yang lain.

“Kalau mental saya yakin, jangankan anak SMK, anak TK saja sekarang sudah pintar pakai gadget. Kami kan terus latihan atau simulasi, jadi kami optimis pelaksanaan UNBK akan lancar,” kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMK (MKKS) Kota Depok Rochmatul Cholil, Minggu (2/4).

Cholil menambahkan siswa akan rugi sendiri jika sibuk mencontek. Misalnya siswa membawa kertas contekan atau berupaya berbuat curang saat ujian, maka peserta UN akan kehabisan waktu dan rugi.

“Bagi para siswa kami doakan supaya dapat nilai yang terbaik enggak sekadar lulus.  Jika siswa berbuat curang membawa contekan, akan rugi sendiri dia, karena akan kehabisan waktu. Nantinya akan terjebak sendiri, akibatnya tidak bisa menyelesaikan seluruh soal,” tukas Rochmatul.

Satu ruang kelas ujian akan diawasi oleh dua orang yang terdiri dari pengawas dan proktor. Sedangkan polisi sudah tidak lagi mengawas di sekolah yang siap melaksanakan UNBK karena tak ada distribusi soal ujian.

“Selain soalnya berbeda, waktunya sempit berhadapan dengan komputer, pengawasnya juga ketat. Jadi siswa sulit menyontek,” tegasnya.

(cr1/JPG/PE)

Pos terkait